Program Profesi Guru (PPG) Tanpa SM3T




Assalamualaikum Wr. Wb.

Pembaca yang saya cintai, terima kasih sudah bersedia mampir di blog para pencari ilmu. Kesempatan kali ini saya akan berbagi beberapa materi yang saya dapatkan dari berbagai sumber, termasuk dari diskusi dengan para sahabat yang bersedia diajak berdiskusi untuk berbagi informasi demi menyebarkan kebaikan dan hal bermanfaat lainnya. Semoga hal kecil ini mampu memberikan kesan baik dan  tambahan ilmu bagi kita semua.

Program Profesi Guru (PPG) merupakan salah satu usaha pemerintah di dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas guru yang profesional. Sebelumnya pemerintah telah merancang suatu proses pembelajaran khusus untuk calon guru melalui program Sarjana Membangun Desa Tertinggal, Terdepan, dan Terluar atau yang biasa disebut dengan SM3T. Program ini berlaku bagi mahasiswa tamatan S-1 keguruan yang akan ditugaskan mengabdi di daerah-daerah yang telah ditentukan selama satu tahun pengabdian. Setelah melaksanakan kegiatan ini para peserta alumni SM3T di beasiswai kembali untuk mengikuti PPG di kampus-kampus yang telah ditentukan. Selesai dari program ini mahasiswa PPG jalur SM3T tersebut melalui ujian-ujian yang telah dirancang jika lulus berhak memperoleh sertifikat pendidik. Sertifikat inilah yang selanjutnya menjadi bukti bahwa mahasiswa layak untuk menjadi guru. Dari gambaran umum tentang hal ini tentu banyak hal yang harus sama-sama kita pelajari untuk memahami apa itu PPG sesungguhnya.

Sebelum lebih detail membahas terkait PPG yang tahun 2018 ini diubah skemanya (mahasiswa tidak perlu menjalani program SM3T), namun secara mandiri mahasiswa tamatan S-1 swadana langsung mengikuti PPG baik dalam bentuk PPG prajabatan atau dalam jabatan. Program ini menarik bagi dunia pendidikan karena merupakan hal baru bagi proses membentuk seorang guru yang profesional. Tentu saja ada hal-hal mendasar yang melandasi mengap program untuk guru ini perlu dibuat seperti sekarang (SM3T dan PPG). Oleh  karena itu, hal pertama yang ingin saya bagikan adalah materi tentang persoalan menghadapi perekonomian baru yang disampaikan oleh Ainun Na’im, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Di sini kita akan menemukan bagaimana dunia kini dan masa yang akan datang serta tahapan-tahapan revolusi industri yang begitu cepat sehingga berdampak pada semua aspek kehidupan termasuk juga dunia pendidikan. Hal tersebut sekarang kita sebut sebagai Revolusi Industri ke-4. Materi lengkap yang beliau sampaikan dapat diunduh pada laman:

Kemudian, setelah memahami hal di atas. Saya akan berbagi tentang standar pendidikan guru yang diatur dalam Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017. Silakan diunduh di:

Standar pendidikan guru itulah yang kemudian menjadi salah satu dasar dari PPG. Selanjutnya pembaca dapat memperhatikan jurusan atau program studi yang linear dengan bidang ilmu pembaca jika memilih PPG sebagai tahapan petualangan mencari ilmu selanjutnya. Di lampiran yang akan saya bagikan ini para pembaca dapat memperhatikan jurusan-jurusan yang sesuai dengan PPG sebagai panduan pembaca dalam memilih.


Tahun 2017 ini pemerintah juga sudah menyusun buku panduan PPG yang bisa pembaca dapatkan di tautan ini:


Hal unik lainnya dari tulisan kali ini adalah dua materi awal yang didapatkan para peserta PPG dari kegiatan prakondisi sebelum menjalani PPG secara penuh. Dua materi ini saya dapatkan dari sahabat saya yang sedang menjalani PPG. Kita doakan semoga para pencari ilmu ini terus diberikan kekuatan dan lurusnya niat dalam usaha meningkatkan kualitas keprofesionalan guru yang akhirnya membawa dampat positif tidak hanya pada diri sendiri namun juga bagi lingkungan sekitarnya khususnya dunia pendidikan. Berikut materi prakondisi tersebut:

2. Etika dan Estetika Guru Profesional

Demikian beberapa materi yang saat ini bisa saya bagikan kepada para pembaca,

Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa lagi

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Komentar

Postingan Populer